- Focus Group Discussion (FGD) Paparan Akhir Kajian Penyusunan Dokumen FS Pasar Darurat
- PLUT KUMKM Purworejo Selalu Bergerak dan Berprogress Untuk Pengembangan UMKM
- Alat Ukur di Pertashop Purworejo Dicek Ulang, Konsumen Lebih Aman!
- Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pengelola UPT PLUT KUMKM
- Pasar Baledono Purworejo Raih Sertifikat SNI Pasar Rakyat
- Menjaga Kepercayaan Konsumen Melalui Kegiatan Tera Ulang Alat Ukur Pada Pertashop
- Rapat Pembahasan Rancangan Peraturan Bupati Tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL
- Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Inkubasi Bisnis Purworejo Mulyo
- Meningkatkan Legalitas Produk UMKM Bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang
- Monitoring Pekerjaan Pembangunan Rehabilitasi Pasar Winong
Webinar Diskusi Informasi Pasar Eropa Komoditas Produk Furnitur
Berita Terkait
- Hari Ulang Tahun LPDB-KUMKM0
- Pengukuran dan Pengecekan Aset Pasar Purworejo0
- Rapat Pembahasan Rencana Tindak Lanjut Penyelesaian Pasar Suronegaran0
- Pembahasan Sewa Aset Tanah Milik PT. KAI Untuk Pasar Suronegaran0
- Konfirmasi Lokasi DAK Fisik Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 20220
- Rapat Koordinasi Kepala Pasar Daerah Kabupaten Purworejo 0
- Rapat Koordinasi Penataan Pasar Tradisional di Masa Pandemi Covid-190
- Sosialisasi Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT)0
- Peninjauan Lokasi Pembuatan Garam di Pantai Jetis 0
- Pembinaan dan Pengawasan KSP CU Artha Mandiri Sejahtera0
Berita Populer
- Dinas KUKMP Kab. Purworejo Membuka Posko Pendaftaran Banpres BPUM
- Pendaftaran Menempati Kios/Los Pasar Baledono (Ulang)
- 32 UKM Purworejo Ikuti Peningkatan Manajemen Pengelolaan Usaha
- Jangan Lewatkan ! Even Purworejo Expo 2024 Dalam Rangka Hari Jadi Kabupaten Purworejo Ke 193
- DINKUKMP Kab. Purworejo Adakan Lomba Menyanyi dan Mewarnai
- Rakor Bersama Koperasi UMKM Indonesia (KOIN)
- 32 Produk Peserta Inkubasi Bisnis Dipamerkan di Purworejo Spectacular Fair 2019
- Pendataan dan Verifikasi Data Penerima Bansos JPE Kepada Usaha Mikro di Pasar Butuh
- Peluncuran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) di BRI Cabang Purworejo
- Pasar Grabag Mulai Melakukan Penarikan Retribusi Melalui E-Retribusi
Keterangan Gambar : Webinar Diskusi Informasi Pasar Eropa Komoditas Produk Furnitur
Purworejo – Dinas KUKMP Kab. Purworejo melalui Bidang UMKM dan Bidang Perdagangan pada Kamis (19/8/2021) mengikuti Webinar Diskusi Informasi Pasar Eropa Komoditas Produk Furnitur.
Acara webinar diskusi dengan importir produk furnitur di pasar luar negeri khususnya dari Negara Belanda dan Inggris yang diadakan secara daring mendiskusikan pengalaman, tantangan, dan peluang terkait dengan penjualan produk furnitur untuk pasar Eropa.
1. Indonesia merupakan mitra ke 5 UE terbesar di ASEAN dengan nilai transaksi 2.6 euro. Terdapat 1100 perusahaan UE yang berinvestasi di Indonesia dengan pekerja hingga 1 juta orang. Arise + dengan anggaran 230 M selama 5 tahun akan berusaha untuk meningkatkan daya saing Indonesia dan keterbukaan ekonomi global serta awareness industry domestic agar masuk pada rantai global, membuka hambatan hambatan bagi pelaku usaha eksport. Salah satunya adalah mengadakan webinar yang tidak hanya focus pada furniture akan tetapi produk lainnya.
2. Narasumber pada pertemuan ini ada 4 yaitu :
a. Jawa Meubel yang beroperasi sejak tahun 2006 dengan focus furniture dan ukiran
b. Epos Furniture Jepara beroperasi sejak tahun 2007 dan memiliki bisnis retail furniture
c. Makasi Import Ltd dengan produk khusus drift wood dan sebagian kayu jati
d. Homes Direct 365 dengan produk furniture gaya Italia
3. Permasalahan utama dari eksport furniture yaitu:
a. Sertivikasi SVLK (V Legal)
Dengan SVLK eksport furniture lebih mudah karena tidak akan dilakukan pemeriksaan lagi di Negara tujuan, akan tetapi Biaya sertifikasi di Indonesia sangat mahal yaitu 20 – 25 Juta / tahun. Ini menjadi kendala bagi UMKM. Sehinggga banyak yang melakukan eksport dengan meminjam sertifikasi dengan biaya hingga 500 USD (apakah bisa disebut legal?). Selain itu adanya blokir terhadap Nomor Induk Eksportir apabila tidak aktif dan tidak dinotif ke pemilik. Sehingga pemilik baru tahu ketika akan mengirim. Pengaktifan membutuhkan waktu melalui OSS.
b. Transportasi
Kendala transportasi saat ini adalah kesulitan mencari container kosong. Kewnaikan biaya transportasi juga sangat signifikan, saat ini biaya naik 4-5 kali lipat, bahkan beberapa bulan yang lalu hingga 10 kali lipat. HGal ini meningkatrkan biaya operasional perusahaan eksportir hingga 15 %, ini artinya margin menjadi kecil sedangkan menaikkan harga jual juga tidak memungkinkan pada saat ini.
Salah satu solusi yang diberikan oleh bp. Egbert adalah dengan pengembangan Packing baru yang sustainable, yaitu dengan menggunakan serat alamai sebagai pengganti Styrofoam. Ini bias mengurangi volume packing hingga 30 %. Penggunaan serat alami9 ini akan dibahas dalam webinar selanjutnya
c. Pemahaman terhadap pembeli
Produsen kurang memahami minat buyer sehingga ekspor tidak berkelanjutan.
4. Langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah mempermudah sertifikasi dan memberi dukungan kemudahan shipping dan lain-lain.
5. Penutup
Dialog semacam ini akan terus berlanjut dan tidak hanya pada furniture akan tetapi juga kopi, kelapa dan produk lainnya.